Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang hutan
mangrove
terbesar pertama di dunia yaitu sekitar 3,36 juta hektare atau ¼ dari seluruh dunia. Lokasi Indonesia yang berada di tengah garis khatulistiwa dengan iklim tropis serta memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada sangat mendukung pertumbuhan
mangrove
. Oleh karena itu, Indonesia memiliki
mangrove
yang beraneka ragam hingga 202 jenis
mangrove
.
Salah satu jenis tanaman
mangrove
yang tumbuh di Indonesia adalah bakau. Pohon bakau biasanya tumbuh di tanah berlumpur sekitar daerah muara, rawa-rawa, dan
mangrove
Dengan kadar kesinahan atau konsentrasi garam yang mencapai 38%. Tertarik untuk mengetahui lima hal unik mengenai pohon mangrove? Mari kita lihat bersama-sama di bawah ini!
1. Sebagai biofilter
Pohon bakau merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh di paling depan pesisir. Ada dua cara perkembangbiakan pohon bakau, yaitu: generatif (penyerbukan melalui angin, serangga, atau air) serta vegetatif (melalui tunas akar). Pohon ini memiliki peran penting untuk menyaring hingga 97 persen kandungan garam, logam berat (timbal dan merkuri), serta limbah rumah tangga melalui akar.
Proses pemurnian zat-zat tersebut diekstraksi dari akar, batang, sampai daun. Setelah kandungan itu terisi penuh dalam jasad pohon mangrove, dedaunan akan rontok dan dapat dimanfaatkankan sebagai pupuk organik bagi tumbuhan lainnya.
mangrove
Lainnya. Kemampuan menyaring secara alami yang dimiliki oleh pohon-pohon itu memberikan manfaat signifikan terhadap kelestarian ekosistem alam, mencakup tempat tinggal dan sumber makanan untuk berbagai makhluk hidup seperti plankton, udang, kepiting, dan ikan di perairan; burung elang Jawa dan burung jalak di langit; serta monyet di daratan.
2. Penghasil oksigen 5 kali lebih besar daripada tanaman umumnya
Pohon bakau ternyata memiliki fungsi untuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen sama seperti pohon pada umumnya. Namun, satu pohon bakau bisa menghasilkan oksigen lima kali lebih besar daripada pohon pada umumnya. Oleh karena itu, budidaya pohon bakau bisa menjadi solusi menurunkan emisi karbon dioksida.
3. Benteng alami untuk perlindungan terhadap bencana alam
Mangrove mempunyai tipe akar tunggal atau sering disebut sebagai akar tunjang. Sebutan ini diberikan lantaran akarnya berfungsi mendukung pohon agar tetap kokoh menghadapi guncangan gelombang laut serta mencegah erosi tanah. Karena hal tersebut, akar mangrove dapat diibaratkan seperti pertahanan alami terbaik bagi berbagai macam bencana alam antara lain banjir pasang, tsunami, dan juga pengurangan dampak abrasio pantai.
4. Sumber mata pencaharian
Mangrove tak sekadar punya manfaat lingkungan, tapi kawasan mangrove juga memberi dampak finansial untuk hidup manusia. Apabila Anda menanam pohon mangrove, hal ini pada dasarnya akan mendukung kelangsungan biota laut, satwa daratan dan buruan langit dalam bereproduksi di area seputaran hutan mangrove tersebut. Semakin banyak tanaman mangrove yang dibudidayakan, semakin baik sebagai tempat tinggal alami atau wadah pemeliharaan ikan air asin.
Adapun, jenis biota laut yang bisa dijadikan habitat atau tambak alami di dalam hutan bakau, antara lain ikan bandeng, ikan kakap, kepiting bakau, tiger prawn, dan lain-lain. Bahkan, hutan bakau juga bisa dijadikan objek wisata berbasis
green economy
dan edukasi atau dikenal juga sebagai ekowisata. Oleh karena itu, hutan bakau bisa menjadi sumber penghasilan maupun kedaulatan pangan bagi masyarakat pesisir.
5. Bisa dijadikan ecoprint
Tahukah kamu bahwa daun bakau juga bisa dijadikan
ecoprint
pakaian. Proses pembuatan
ecoprint
dari daun bakau adalah pertama, rendam kain dengan air tawas selama 3 hari untuk mempertahankan warna bahan. Kemudian, rendam daun bakau ke dalam air cuka untuk mengeluarkan zat di daun.
Tempelkan daun bakau pada kain, lalu gulung dengan pipa paralon dan ikat. Setelah itu, kainnya dikukus selama dua jam dan jemur di bawah sinar matahari selama 3 hari. Setelah kainnya kering, maka kainnya bisa dijadikan sarung, celana, dan baju.
Nah, itulah 5 fakta menarik tentang pohon bakau. Pohon bakau memiliki nilai guna baik dari segi ekologis maupun ekonomis. Jika pohon bakau ditebang atau dirusak, maka dapat menimbulkan bencana alam dan gak ada kehidupan baik air, udara, maupun darat.
Oleh karena itu, apabila dari Sang Pencipta sudah menciptakan karakteristik lingkungan hutan bakau, maka jangan dirusak karena semuanya ada nilai guna yang saling tali-menali antar bidang. Ayo, lakukan budidaya pohon bakau untuk mewujudkan pelestarian ekosistem alam dan pembangunan berbasis
green economy
berkelanjutan!