Apakah Ikan Cupang Bisa Mengenali Pemiliknya?

Kalau bicara soal hewan peliharaan, biasanya yang langsung terlintas di pikiran adalah kucing manja atau anjing yang setia. Tapi makin ke sini, ikan hias seperti cupang justru makin naik daun karena pesonanya yang unik dan warnanya yang mencolok. Di balik tampilannya yang kecil dan terlihat pendiam, ternyata banyak hal menarik yang bikin orang jadi penasaran dan terus mencari tahu tentang fakta ikan, termasuk perilaku-perilaku yang di luar dugaan.

Meskipun tinggal di dalam akuarium, ternyata ada sisi kehidupan ikan yang gak sesederhana kelihatannya. Fakta ikan yang satu ini bahkan bisa bikin kamu bertanya-tanya; seberapa jauh sebenarnya kemampuan seekor ikan dalam berinteraksi dengan dunia luar, terutama dengan manusia? Lantas, apakah ikan cupang bisa mengenali pemiliknya yang merupakan manusia? Cari tahu jawabannya di sini!

1. Ikan cupang memiliki kemampuan mengingat objek

Ikan cupang ternyata nggak sepelupa itu, lho. Walaupun ukurannya kecil dan tinggal di air, mereka punya kemampuan mengingat yang cukup baik terhadap objek di sekitarnya, termasuk benda-benda yang sering mereka lihat. Dalam beberapa eksperimen sederhana, ikan cupang menunjukkan respon yang berbeda ketika melihat benda baru dibanding saat melihat objek yang sudah familiar. Ini jadi bukti kalau mereka mampu mengenali perbedaan dan mengingat sesuatu yang berulang.

Keterampilan mengenali objek ini tidak hanya terbatas pada barang mati tetapi juga mencakup makhluk hidup dengan yang kerap berinteraksi dengannya. Oleh karena itu, jika seseorang selalu menyediakan makanan atau melakukan interaksi visual secara reguler, kemungkinan besar guppy akan mengenalinya baik dari wajah maupun pergerakan tangannya. Hal ini tak hanya menarik, namun juga menjelaskan bahwa ikan sebenarnya lebih aktif dan peka daripada mereka biasanya dipandang sebagai hewan statis di aquarium.

2. Pemilik menyediakan rangsangan berkala secara visual kepada anggota tersebut.

Stimulan visual seperti pergerakan tangan, corak baju, atau bagaimana seseorang mendekati akuarium dapat menjadi petunjuk kuat bagi betta. Apabila Anda kerap berada di hadapan akuarium serta memberi makan secara teratur tiap harinya, lambat laun ikan tersebut akan mulai menautkan kedatangan Anda dengan saat-saat menyenangkan, yakni proses memakan makanan. Rutinitas ini menciptakan jenis “jadwal” visuel tertentu yang bisa dipahami dan diketahui oleh ikan.

Konsistensi memiliki peranan penting dalam hal ini. Saat interaksi dilakukan berkali-kali dengan metode yang sama, cupang akan mulai menunjukkan respons yang berbeda ketika mereka melihat Anda daripada orang asing. Ikan-ikannya mungkin dekat dan bertumpu pada kaca akuarium, menjentikkan siripnya, atau bahkan melakukan gerakan seperti tarian sebagai ungkapan visual atas kedatangan Anda. Hal tersebut merupakan bukti dari tingkat kecerdasan dasar yang kerap diremehkan akibat pandangan umum bahwa ikan kurang memiliki ingatan yang baik.

3. Ikan cupang bereaksi terhadap emosi pemiliknya melalui pergerakannya

Walaupun kedengkannya seperti sesuatu dari khayalan, beberapa orang yang memiliki ikan peliharaan menyatakan bahwa mereka telah mencatat perubahan tingkah laku pada ikan hias betta menurut keadaan mood mereka. Contohnya adalah jika sang pemilik merasa tenang dan rileks, maka nampaklah ikan tersebut turut bergerak dengan cara halus serta ikutan berenang di air dengan gaya yang lambat. Di sisi lain, apabila si pemilik bergejolak atau kesal, gerakan ikan akan menjadi semakin aktif dan kasar. Meskipun demikian, tentunya ini tidak berarti ikan benar-benar memahami emosi kita sepenuhnya; namun mungkin saja mereka dapat mendeteksi fluktuasi energi ataupun getaran yang ada disekitar lingkungan mereka.

Tipe respons semacam itu ternyata sering kali diamati pula pada binatang lain, meskipun beberapa dari mereka dipandang kurang pintar. Ikan cupang dapat bereaksi terhadap variasi dalam intensitas bunyi, aktivitas mendadak, ataupun fluktuasi temperatur akibat emosi manusia. Ini semua menguatkan bukti bahwa ikan, khususnya cupang, sangat peka terhadap lingkungannya serta berpotensi untuk menampilkan pola tingkah laku yang sesuai dengan kondisi psikologis individu di sekelilingnya.

4. Kegiatan interaksi sehari-hari membentuk kebiasaan perilaku ikan

Tiap kali Anda menyapa si cupang, memberinya makan, atau sekedar mengamatinya sambil tersenyum, secara bertahap timbul suatu pola interaksi yang stabil. Pola tersebut kemudian merangsang pembentukan kebiasaan pada ikan sehingga membuatnya menjadi lebih terbuka dan lincah tiap kali Anda hadir. Ikan-ikan itu dapat berdiri di sudut akuarium tertentu atau maju mendekati ketika melihat Anda tiba. Fenomena ini merupakan jenis adaptasi yang kerapkali diremehkan tetapi mencerminkan kapabilitas respon ikan kepada rutinitas harian Anda.

Apa yang kamu lakukan tiap hari ternyata punya dampak langsung ke perilaku si ikan. Kalau kamu jarang berinteraksi, mereka bisa jadi lebih pasif atau malah takut saat seseorang mendekat. Tapi jika kamu rutin hadir dan membawa suasana positif, ikan pun lebih berani dan antusias. Hal ini bukan cuma menyenangkan, tapi juga jadi bukti bahwa mereka bisa membangun koneksi dengan manusia lewat kebiasaan yang terus-menerus.

5. Ikan cupang mengenali pergerakan manusia yang berbeda

Ikan cupang diketahui sangat sensitif terhadap pergerakan, termasuk yang paling lembut sekalipun. Jika ada dua individu berada di depan akuarium dengan posisi berbeda, ikan cupang dapat memperlihatkan respons yang bervariasi juga. Ikan tersebut mungkin akan mendekati salah satu dari kedua orang itu dan mengabaikan yang satunya lagi. Fenomena ini bisa terjadi lantaran ikan-ikan tersebut telah belajar untuk mengenal pola-pola pergerakan tertentu yang kerap kali mereka amati, misalnya bagaimana seseorang menyapa dengan mengayunkan tangannya atau membuka tutup wadah makanan mereka.

Kemampuan untuk membuat perbedaan ini tidak hanya disebabkan oleh naluri tetapi juga akibat dari pembelajaran singkat yang dihasilkan oleh berbagai pengalaman. Ikan cupang yang sudah biasa dengan satu individu tertentu akan menjadi lebih responsif daripada ketika bertemu dengan orang baru. Hal ini menunjukkan bahwa ikan tersebut tidak hanya bergantung pada intuisi saja, namun memiliki mekanisme pengenalannya sendiri yang membantu mereka ‘menyaring’ mana yang dikenali sebagai sesama dan mana yang dipahami sebagai asing.

Dunia ikan betta sebenarnya penuh dengan kejutan-kejutan kecil yang membuat kita mengasihani hewan air ini lebih dalam lagi. Mulai dari sekedar penduduk

akuarium

Yang mengejutkannya adalah ikan cupang mampu mengenali pemiliknya. Bahkan lebih dari itu, mereka dapat memiliki ikatan spesial dengan orang-orang yang sabar dan selalu konsisten saat berinteraksi dengannya. Hal-hal kecil seperti ini sebenarnya menjelaskan bahwa meskipun hanya seekor ikan cupang, tetap ada aspek emosi serta ingatan yang patut untuk kita hargai.



Referensi:

“Ikan Betta Mungkin Tidak Terlihat Seperti Teman yang Menarik, Tetapi Si Nelayan Kecilku Mengajarkanku Ada Banyak Lebih dari Mata Memandang.” Inlander. Dibaca pada Mei 2025.

“Jangan Beli Ikan Bettah Sebagai Hewan Peliharaan: Bagaimana Ikan Siamese Fighting Mengalami Penderitaan”. PETA. Dibaca pada Mei 2025.

“Cara Bermain dengan Ikan Bettamu?” dari Aqueon. Dibuka pada Mei 2025.

“Bisakah Ikan Hias Mengenali Pemiliknya?” Selalu Hewan Peliharaan. Diakses pada Mei 2025.