Migrasi telah menjadi hal yang wajar di banyak negara. Orang-orang pindah melintasi perbatasan untuk mencari peluang hidup yang lebih baik, keamanan, atau kualitas hidup yang lebih baik. Beberapa negara menonjol sebagai pusat global bagi para imigran, menarik jutaan ekspatriat melalui kombinasi kemakmuran ekonomi dan stabilitas politik.
Menariknya, beberapa negara bahkan dihuni oleh lebih banyak imigran alih-alih warga lokal. Dengan menggunakan data dari
Expatriate Group
yang dirilis pada Oktober 2024, kita akan membahas beberapa negara dengan jumlah persentase imigran terbanyak. Kita juga akan menyoroti faktor-faktor unik yang membuat wilayah-wilayah ini begitu populer di kalangan ekspatriat dari seluruh dunia.
1. Vatikan
Kota Vatikan memiliki persentase imigran tertinggi, di mana 100 persen populasinya lahir di tempat lain. Vatikan adalah negara berdaulat dengan hukum sipilnya sendiri, tetapi juga dikenal sebagai pusat spiritual dan administratif Gereja Katolik. Kewarganegaraan tidak diberikan berdasarkan kelahiran, melainkan diberikan kepada orang-orang yang tinggal dan bekerja di sana, sehingga semua warga negara lahir di luar negeri.
Anak-anak dari warga negara Vatikan akan hilangkan status kewarganegaraannya begitu mencapai usia dewasa, terkecuali apabila mereka menyelesaikan syarat-syarat tertentu. Kontrol atas kewarganegaraan di Vatikan sangatlah ketat. Orang-orang yang memiliki kewarganegaraan Vatikan amat jarang, dan bahkan individu-individu ini yang benar-benar mempunyai paspor sah Vatikan pun semakin berkurang. Mayoritas penduduk asli Vatikan sebenarnya tak bertempat tinggal di dalam dinding Kota Negara Vatican itu sendiri; malahan banyak dari mereka yang menjalani karier diplomasi di penjuru dunia.
2. Qatar
Qatar merupakan sebuah negeri mungil namun memiliki laju pembangunan ekonomi pesat serta berbagai macam proyek pengembangan infrastrukturnya. Sebanyak 95% penduduknya terdiri atas para migran yang datang demi mencari pekerjaan. Diantaranya sekitar 50% mengisi posisi dalam industri bangunan.
Keberkahan negeri ini berdasarkan sumber daya minyak dan gas telah mengundang banyak pekerja dari Asia dan Afrika yang ingin meraih penghasilan lebih tinggi. Aturan immigrasinya memberikan kemudahan bagi bisnis untuk merekrut tenaga kerja luar negeri. Selain itu, negeri ini sering menjadi tempat penyelenggara event internasional besar seperti Piala Dunia FIFA, sehingga mendorong peningkatan permintaan atas tenaga kerja asing. Sebagai akibatnya, sekitar 90% populasi Qatar merupakan warga negara imigran, menjadikannya salah satu wilayah dengan ketergantungan tertinggi kepada buruh migran secara global.
3. Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab
(UEA) berada sebagai negara urutan kedua di Asia dalam hal presentase imigrasi terbesar di benua tersebut. Satu alasan utamanya adalah akibat dari kemajuan dan perkembangan ekonomi yang cepat, sehingga banyak individu memutuskan untuk pindah ke sana demi mendapatkan kesempatan kerja. Presentase imigran di wilayah UAE diperkirakan sekitar 88% atau kurang lebih 8,7 juta jiwa.
Sejak tahun 1960-an, UEA mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, yang telah menciptakan kebutuhan akan tenaga kerja yang lebih besar, baik pekerja terampil maupun tidak terampil. Selain itu, UEA memiliki kebijakan pendapatan bebas pajak, yang dapat menjadi daya tarik yang signifikan bagi para imigran. Hampir 60 persen imigran UEA berasal dari Asia Selatan, seperti India, Bangladesh, dan Pakistan. Ekspatriat Mesir merupakan 10 persen dari total populasi imigran, diikuti oleh Filipina. Orang Eropa merupakan sekitar 5 persen dari total populasi imigran. Mayoritas imigran tinggal di Dubai atau Abu Dhabi.
4. Kuwait
Di Kuwait, jumlah imigran sekitar 73 persen dari total populasi. Kekayaan minyak negara tersebut telah mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan permintaan yang kuat untuk tenaga kerja, khususnya di industri konstruksi, pekerjaan rumah tangga, dan jasa. Sebagian besar pekerja migran berasal dari negara-negara seperti India, Bangladesh, Filipina, dan Mesir, yang mencari upah yang lebih baik dan kemampuan untuk mengirim uang ke rumah.
Populasi asli di Kuwait cukup sedikit. Tambahan dari itu, hukum kewarganegaraan yang sangat tegas mempersulit para imigran untuk mendapatkan status sebagai warga negara. Struktur demografis seperti ini sudah menciptakan dinamika sosial tersendiri, di mana terdapat perbedaan yang signifikan antara penduduk warga negara dan bukan warga negara dalam konteks hak serta akses pada pelayanan.
5. Bahrain
Populasi imigran Bahrain mencakup sekitar 55 persen dari total penduduknya. Sama seperti negara-negara tetangganya, Bahrain telah mengalami pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi yang pesat, khususnya di sektor-sektor seperti keuangan, konstruksi, dan pariwisata. Pertumbuhan ini telah menciptakan permintaan yang kuat untuk tenaga kerja asing, terutama dari Asia Selatan dan bagian lain di Timur Tengah.
Pekerja migran sangat penting bagi ekonomi Bahrain, mengisi peran yang tidak dapat dilakukan oleh populasi lokal yang sangat sedikit. Namun, negara ini juga menghadapi tantangan terkait hak dan integrasi pekerja migran, serta implikasi sosial dan ekonomi dari proporsi penduduk asing yang tinggi.
6. Oman
Jumlah imigran di Oman sekitar 46 persen dari seluruh populasi, menjadikannya salah satu negara yang paling bergantung pada migran. Pesatnya pembangunan ekonomi negara ini, khususnya di bidang minyak, gas, dan konstruksi, telah menciptakan permintaan tenaga kerja yang signifikan yang tidak dapat dipenuhi oleh penduduk lokal saja. Akibatnya, Oman telah menarik pekerja dari berbagai negara, utamanya India, Bangladesh, Pakistan, dan Filipina.
Pemerintah sudah menetapkan aturan baru guna mendukung lapangan kerja bagi penduduk lokal di Oman, namun tenaga kerja dari luar negeri masih sangat dibutuhkan oleh sektor-sektor tertentu. Kehadiran migran dengan jumlah besar ini turut mempengaruhi perkembangan ekonomi Oman; meskipun demikian, kondisi tersebut membawa masalah terkait penyesuaian sosial serta perubahan dinamis dalam dunia usaha dan pekerjaan.
7. Singapura
Singapura, dikenal akan kesuksesannya dalam bidang ekonomi serta memiliki ragam budaya yang melimpah, turut menjamu sejumlah besar masyarakat pekerja migran. Kira-kira 43% dari jumlah penduduk total di negara ini merupakan orang-orang imigran yang merantau dengan tujuan memperoleh lapangan kerja yang lebih baik lagi. Di Singapura, tenaga kerja asing mengisi banyak posisi di segala lini profesi—mulai dari kalangan profesional hingga pembantu rumah tangga atau bahkan pegawai pabrik, perkapalan, pengolahan, sampai konstruksi.
Beberapa negera tersebut menggambarkan bagaimana perpindahan penduduk bisa merombak drastis struktur populasi, perekonomian, serta masyarakat sebuah negara. Mereka memaparkan berbagai kesempatan dan hambatan yang dihadapi ketika menjadi destinasi utama untuk pekerja imigran, memberikan pemahaman vital bagi penyusun kebijakan dan kalangan dunia Internasional.
Referensi
United Nations.
Diakses pada Mei 2025.
International Migrant Stock
Expatriate Healthcare.
Diakses pada Mei 2025.
Top 10 Negara dengan Jumlah Imigran Terbanyak
Mixed Migration Centre.
Diakses pada Mei 2025.
Mari Berbicara Tentang Qatar – Tapi Jangan Sampai Disitu Saja
Janio Asia.
Diakses pada Mei 2025.
From Supply Chain to Social Change: An Overview of Singapore’s Migrant Workforce
Visual Capitalist.
Diakses pada Mei 2025.
Countries With the Highest Proportion of Immigrants