Jering.id, PARINGIN
Dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu 3R di Kabupaten Balangan menerima pendidikan dan bimbingan mengenai manajemen limbah yang canggih dan terintegrasi menggunakan teknologi dari tim Ratikita.id bersama-sama dengan PT Balangan Coal pada hari Jumat, tanggal 9 Mei 2025.
Sasarannya yakni TPS3R di Desa Tundakan, Kecamatan Awayan dan TPS3R Mutiara Baru di Kelurahan Paringin Timur, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan.
Rencana pendidikan ini mencakup Tim Edukasi Literasi dan Publikasi DLHP HST, perwakilan dari Universitas Sapta Mandiri, pengurus bank sampah, petugas desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD), bersama dengan masyarakat di Desa Tundakan dan wilayah Paringin Timur.
Acara pembinaan ini mencakup penyampaian materi oleh dua pemateri dari Ratikita.id tentang praktik unggulan dalam mengelola bank sampah yang beroperasi secara daring sebagai yang pertama di Kalimantan dan sudah mempunyai ribuan pelanggan di seluruh wilayah.
Direktur Ratikita.id sekaligus Dekan Fakultas Teknik Universitas Sapta Mandiri, Muliyadi Saputra memaparkan perjalanan berdirinya bank sampahnya sejak 2021 yang telah melewati berbagai dinamika, namun tetap bertahan hingga sekarang.
Menurut dia, kesetiaan dalam peduli lingkungan dan memperkuat masyarakat lokal bersama dengan menawarkan salah satu pendekatan manajemen limbah telah membantunya untuk tetap melanjutkan praktik tersebut secara konsisten.
“Meski mengumpulkan sampah terkadang dianggap orang kotor, namun ada perputaran ekonomi yang cukup besar juga disana, bahkan ada tabungan nasabah kami yang mencapai puluhan juta,” ujar Muliyadi.
Hingga kini, Bank Sampah Digital Ratikita.id telah mengumpulkan 6.929 nasabah yang terdiri atas perseorangan, lembaga pendidikan, perusahaan, serta instansi pemerintahan dari beragam wilayah.
Pada saat bersamaan, wakil dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT. Balangan Coal, yaitu Muhammad Luthfi menyampaikan bahwa mereka telah mendatangkan Tim Ratikita.id karena mengamati usaha keras mereka yang mampu bertahan sendiri dan dengan demikian dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi manajemen kedua Tempat Pengolahan Sampah 3R tersebut dalam proses pembelajaran.
Selain itu, dalam melaksanakan tugas sosial, mereka terus mencoba untuk menyediakan informasi dan pembinaan bagi warga setempat, dengan fokus khusus pada para manajer lingkungan.
“Kami sungguh menghargai masyarakat yang telah menjadi bagian dari program pengolahan limbah dan bank sampah, termasuk mereka yang aktif dalam sistem TPS3R, karena sudah memberi kontribusi signifikan pada kondisi lingkungan sekitar. Semoga dengan bimbingan yang kami berikan, semua pihak bisa memperoleh manfaat semaksimal mungkin,” demikian penutupannya.
(Jering.id/isti rohayanti)