Direktur Kiara Rahayu Oktaviani Terpilih Sebagai Penerima Penghargaan Whitley 2025



Jering.id


,


Jakarta


– Direktur Yayasan Konservasi Lingkungan Alami Nusantara (


Kiara


Rahayu Oktaviani menjadi salah satu dari tujuh konservationis yang mendapat anugerah Whitley Awards pada tahun 2025. Hadiah tersebut diserahkan oleh Whitley Fund for Nature (WFN), sebuah yayasan filantropi yang berasal dari Inggris.

Penghargaan diserahkan di London tanggal 30 April 2025. Rahayu serta enam orang lainnya dinilai menjadi tokoh-tokoh dalam pelestarian setempat yang menawarkan jawaban atas krisis iklim dan keberagaman hayati dunia.

Ayu, yang akrab disapa Rahayu, dipilih berkat sumbangsihnya bersama Kiara sejauh ini dalam bidang penelitian serta proteksi.


Owa Jawa


di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Taman nasional ini adalah blok hutan tersisa terbesar di Jawa dan menjadi rumah bagi 25-50 persen populasi spesies primata itu.

Cintanya Ayu terhadap Owa Jawa pernah membawanya ke dalam daftar tersebut.


Tokoh Tempo 2021


. Dia bersama dua lainnya terpilih sebagai tiga perempuan muda yang bekerja di bidang konservasi satwa liar.

Hadiah Uang Rp 1 Miliar

WFN menyatakan memilih setiap pemenang setiap tahunnya melalui panel akademisi yang diisi para ahli. Pemenang menerima dana hibah senilai 50 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 1 miliar untuk proyek yang berdurasi setahun. Selain juga mendapat peningkatan profil, koneksi baru, dan pelatihan.

“Melalui Hadiah Whitley, Rahayu dan tim-nya akan mengkhususkan diri pada lima zona penting di dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak tempat terdapat kemacetan antara permukiman desa dengan habitat primer Owa Jawa,” demikian disebutkan dalam laman web tersebut.
whitleyaward.org
.



Owa Jawa, spesies satwa liar yang mencirikan Taman Nasional Halimun Salak. (Instagram @desawisatamalasari)

Pada pernyataan yang diposting melalui akun media sosialnya kemarin Selasa, Yayasan Kiara mengumumkan bahwa Rahayu telah meraih gelar sebagai salah satu penerima penghargaan The Whitley Fund for Nature Award tahun 2025. Penghargaan ini diberikan atas upaya signifikannya dalam pelestarian Owa Jawa di Hutan Citalahab, Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Melalui capaiannya tersebut, Yayasan Kiara ingin bekerja sama dengan lebih banyak orang serta memiliki dampak yang besar dalam mendukung perlindungan Owa Jawa dan menyuarakan hak-hak mereka di seluruh dunia.

“Berterima kasih sangat kepada Whitley Fund for Nature atas penghargaan ini, suatu prestasi besar bahwa Kiara telah disematkan sebagai salah satu dari para juara,” demikian tertera.

Selain diberikan kepada Rahayu, penghargaan Whitley Awards 2025 juga disematkan kepada enam konsevasionis lainnya berasal dari berbagai belahan dunia. Salah satunya yaitu Olivier Nsengimana asal Rwanda berhasil mendapatkan Gold Award untuk tahun tersebut. Sementara itu lima individu lainnya yakni Andres Link dari Colombia, Federico Kacoliris dari Argentina, Yara Barros dari Brazil, Reshu Bashyal dari Nepal, serta Farina Othman dari Malaysia turut menerima pengakuan atas dedikasinya dalam bidang konservasi.