Jering.id
– Langkah Indonesia dalam arah eliminasi Tuberkulosis (TB) tahun 2030 mendapatkan dukungan signifikan dari industri obat-obatan. PT Bio Farma (Persero) menggarisbawahi janjinya untuk meningkatkan kedaulatan kesehatan domestik dengan menciptakan vaksin TB versi terbaru, perbaikan alat diagnosis, serta kerja sama penelitian yang konstan.
Sebagai negeri yang menempati posisi kedua untuk beban penyakit TB terbesar di seluruh dunia setelah India, Indonesia memerlukan pendekatan strategis mulai dari awal sampai akhir. Bio Farma, sebagaimana menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang Farmasi unggulan, berperan penting dalam mensupport target nasional penghapusan tuberkulosis.
“Kami bertekad menyajikan solusi yang didasari oleh inovasi, mulai dari awal hingga akhir, guna memperkuat usaha penghapusan TB. Prioritas kami bukan sekadar memenuhi permintaan lokal, tetapi juga meningkatkan kompetensi sektor perusahaan farmasi di tanah air,” jelas Bambang Heriyanto, Sekretaris Perusahaan Bio Farma.
Satu elemen penting lainnya adalah pengerjaan vaksin baru TB, yaitu versi modern dari vaksin untuk penyakit tuberkulosis yang direncanakan akan masuk ke tahap uji coba klinik fase 3 sepanjang tahun ini. Usaha tersebut berkat kerjasama antara Bio Farma dengan para peneliti lokal maupun internasional.
Dengan mampu membuat vaksin dan peralatan diagnosis sendiri, Indonesia bisa mengurangi kebutuhan akan barang impor sambil merancang sistem kesehatan yang kuat. “Hal ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting,” ujar Bambang.
Bukan hanya itu saja, Bio Farma juga tetap memastikan tersedianya vaksin BCG, yaitu vaksin penting dalam pencegahan TBC pada anak-anak. Menghadapi peningkatan kasus TBC yang resisten terhadap obat-obatan, upaya vaksinasi ini merupakan tindakan preventif yang sangat diperlukan.
Tanpa imunisasi, penyakit tuberkulosis dapat memicu masalah serius seperti meningitis TB, osteoartikular TB, bahkan TB paru yang bersifat kronis dan mengganggu kesehatan dalam jangka waktu lama.
Maka dari itu, Bio Farma sepenuhnya mensupport program imunisasi nasional yang bertujuan untuk mengembangkan jangkauan vaksinasi serta menambah kesempatan warga dalam meraih pelayanan kesehatan preventif.
Langkah tersebut sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan Rencana Aksi Nasional untuk Menyusun Penyebaran Tuberkulosis (TBC), sambil menunjukkan tekad dari Visi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan membentuk generasi terbaik dan kompetitif di kancah internasional.
Inilah beberapa langkah yang menggarisbawahi bahwa pengelolaan TBC tidak hanya menjadi tugas bidang kedokteran, melainkan juga merupakan elemen penting dalam kekuatan negara serta tujuan mandiri bangsa pada aspek kesehatan.