5 Fakta Menarik tentang Kalajengking Kulit Kayu: Spesies Asli Meksiko yang Mengagumkan

Centruroides vittatus
Atau kalajengking kulit kayu adalah salah satu jenis scorpión dari padang gersang yang memiliki ukuran kecil. Seperti halnya Scorpio gurun lainnya, makhluk ini mempunyai badan bercorak coklat yang dapat membantunya menyatu dengan latar belakang rumput kering, pasir, serta batu-batuan. Selain itu, binatang tersebut sering bertemu dengan manusia jadi lumayan familiar bagi banyak orang.

Menariknya, kalajengking ini merupakan jenis hewan yang bersosialisasi dan kerap berinteraksi satu sama lain. Meskipun tinggal di padang pasir, ternyata kalajengking bertubuh keras seperti pohon ini juga memiliki kemampuan dalam memanjat. Selain itu, ada banyak informasi menarik tentang mereka yang nantinya akan kami uraikan secara detail dan komprehensif. Jadi, bacalah artikel ini dengan cermat untuk meningkatkan pemahamanmu terhadap kelompok artropoda tersebut.

1. Sebarannya terfokus di Meksiko dan Amerika Serikat

Dilansir
GBIF,
Penyebaran kalajengking dengan kulit seperti kayu sebenarnya lebih difokuskan pada daerah Amerika Tengah serta bagian utaranya. Spesifiknya, keberadaannya hanya dapat ditemukan di dua negara tersebut yaitu Amerika Serikat dan Meksiko. Bahkan, jenis arthropoda ini merupakan salah satu spesies kalajengking yang cukup melimpah di Meksiko. Mengenai tempat tinggal atau habitat mereka, biasanya kalajengking bertubuh keras ini hidup di lahan pertanian, hutan, padang gundul berpohon, sabana, lokasi kering, maupun area batuan. Di samping itu, tak jarang kita menemui kalajengking dengan ciri unik tersebut tidak jauh dari permukiman manusia, termasuk perkampungan penduduk dan bangunan-bangunan rumah.

2. Ukurannya paling panjang cuma sekitar 7 sentimeter.

Kalajengking kulit kayu adalah spesies ukuran menegah dengan panjang paling tinggi mencapai 7 sentimeter saja. Secara umum, binatang ini menggabungkan warna-warna seperti coklat, krim, serta kuning muda. Kombinasi warna itu sangat sesuai bagi proses penyamaran diri, terutama ketika berada di antara batu-batu, area seputaran pasiran, atau di atas ranting kayu kering. Bentuk tubuhnya memanjang, kapitnya relatif lebih kecil, kaki-kakinya cukup panjang, dan sisipun tak begitu besar. Yang istimewa lagi, kalajengking jenis ini dapat bersinar dalam kondisi gelap karena adanya fitur bioluminescens.

3. Merujuk pada spesies yang setengah berpindak di pohon

Sekarang, scorpion kulit kayu sebetulnya lebih banyak ditemukan di permukaan tanah, dalam lobang, ataupun antara celah-celah bebatuan. Namun, siapa sangka bahwa hewan tersebut juga memiliki kebolehan untuk mendaki dengan sangat baik, loh. Di konteks ini, sebuah artikel dari jurnal
The American Midland Naturalist
menjabarkan bahwa kalajengking kulit kayu adalah hewan setengah pepohonan dengan keterampilan mendaki yang tidak boleh dianggap remeh.

Terdaftar, dia berhasil menaiki batang pohon,ranting-ranting pohon, bebatuan, bahkan tembok rumah. Menariknya, biasanya adalah individu muda yang lebih kerap kali diamati sedang mendaki. Ini sebenarnya tak mengherankan lantaran melalui aktivitas pendakian, mereka dapat dengan cepat menyembunyikan diri dari pemangsa serta melakukan perburuan. Selain itu, sumber makanan utamanya terdiri atas serangga dan organisme non-ketoncah kecil lainnya.

4. Termasuk dalam jenis hewan sosial yang kerap berkomunikasi dan bersosialisasi dengan sejenisnya.

Biasanya, kalajengking adalah hewan yang hidup sendirian. Bahkan mereka cenderung bertarung atau menjauhi jenisnya sendiri jika bersentuhan. Akan tetapi, ini tidak berlaku bagi kalajengking kulit kayu. Mereka termasuk dalam kelompok spesies sosial yang kerap berinteraksi dengan individu lain dari jenis yang sama.

Spesifiknya, artikel di jurnal
Journal of Insect Behavior
menjelaskan kalau kehidupan sosial hewan ini sangat terlihat pada musim kawin. Ketika itu, individu jantan akan saling berebut dan bersaing dalam upaya menarik perhatian lawan jenis. Mereka akan menari, mengangkat ekor, sampai saling mengintimidasi. Secara luas, hal tersebut jarang terlihat pada spesies lain yang biasanya akan mencari individu betina secara mandiri dan tak akan bersaing secara terang-terangan dengan individu jantan lain.

5. Sering kali memasuki rumah dan menggigit orang

Sebagaimana telah disebutkan, kalajengking dengan tubuh terbuat dari kayu biasa masuk ke dalam rumah dan wilayah permukiman. Berkat ukuran badannya yang kecil, hewan itu dapat menyembunyikan diri di banyak lokasi, seperti celah-celah pintu, bagian bawah ranjang, serta di tumpukan kayu atau furnitur. Sebab itulah, penduduk setempat yang tinggal di daerah asal kalajengking ini senantiasa waspada, termasuk ketika mereka ada di dalam hunian mereka sendiri.

Laman
iNaturalist
Menjabarkan bahwa tiap tahun terdapat ribuan individu yang dikenaikan racun kalajengking. Korbannya biasanya mendapatkan gigitan pada area kaki atau tangannya. Racun dari jenis kalajengking kulit kayu tersebut termasuk dalam golongan neurotoksin. Beruntungnya, kekuatan racun tidak mencukupi untuk mematikan manusia. Pada banyak kasus, efek sengatan hanya menyebabkan beberapa gejala mulai dari sedikit hingga moderat, misalnya bengkak dan nyeri yang bertahan antara 15 hingga 20 menit saja.

Kalajengking dengan kulit seperti kayu sebenarnya termasuk kecil karena ukurannya tidak melebihi 10 sentimeter. Namun, jangan salah paham, ternyata hewan tersebut jauh lebih menarik dibanding jenis-jenis lainnya lantaran kemampuan menggapai dan berbaur serta menyimpan racun neurotoksin. Beruntungnya lagi, kalajengking bertubuh mirip kayu ini tidak ditemukan di Indonesia. Sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang gigitan maupun kedatangannya di dalam rumah.