Umar Mustofa Buat Robot dari Suku Cadang Bekas, Harganya Naik Mencapai Puluhan Juta


Jering.id

Pemuda asal Tegal, Umar Mustofa, mengundang decak kagum dengan sebuah karya inspiratifnya. Ia berhasil menciptakan robot dari onderdil bekas hingga dibanderol puluhan juta.

Penduduk Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal di Jawa Tengah tersebut mengubah suku cadang mobil lama menjadi robot raksasa yang mempesona.

Lelaki yang berumur 32 tahun itu menyatakan dirinya tidak berasal dari latar belakang pendidikan teknik atau apapun tersebut.
robotic
, dia hanyalah seorang remaja yang menghabiskan waktunya untuk belajar di sebuah pondok pesantren.

Beberapa karya Umar Mustofa terinspirasi dari karakter film, salah satunya robot transformer setinggi dua meter.

Robot buatan Umar yang bernama Replika pernah dipajang pada sebuah pesta teknologi global.
Pameran Budaya Pedesaan ASEAN dalam Kerangka Identitas ASEAN
di Yogyakarta pada 2023.

Berdasarkan postingan di Instagram @umayrobot, tiap elemen robot dibuat dengan hati-hati dan kerelaan. Selain menarik secara estetika, kreasi Umar pun berharga secara finansial mencapai belasan atau bahkan puluhan juta rupiah.

“Sebuah robot dapat berharga hingga 50 juta rupiah, bergantung pada ukurannya dan tingkat kesulitannya,” kata Umar yang saat ini telah populer di media sosial melalui akun Instagram @UmayRobot.

Selama satu bulan, Umar berhasil merakit sampai empat buah robot berukuran besar dengan pesanan yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia serta beberapa negara lainnya, termasuk Bali dan Korea Selatan.

Capaian Umar Mustofa merupakan bukti konkret bahwa putra bangsa bisa menunjukkan antusiasme besar tanpa perlu memandang latar belakang seseorang.

Menggunakan kerja keras, kreativitas, serta keterampilan teknis, benda-benda bekas yang biasanya dianggap limbah malah berubah menjadi karya seni bernilai tinggi.

Karyanya dari Umar mengantarkan nama Desa Harjawinangun serta Kabupaten Tegal tersohor di pentas internasional.

Tempat kerja yang dia dirikan sekarang tak sekadar sebagai area produksi, tapi juga jadi tujuan penuh inspirasi untuk orang-orang yang penasaran bagaimana bahan dari barang bekas diubah menjadi kreasi luar biasa. (*)