Sifat Cahaya yang Mengubah Pandangan Anda Terhadap Kehidupan Sehari-hari

Cahaya tidak hanya esensial untuk pencahayaan, tetapi juga memiliki banyak karakteristik unik yang kerap kita gunakan tanpa disadari. Dalam rutinitas harian, kita sebetulnya seringkali bertemu dengan beragam sifat dari cahaya ini. Misalnya saat memperhatikan bayangan, menyaksikan pelangi, ataupun mengamatkan sinar yang melewati kaca dan membias.

Oke, supaya lebih mengerti, mari kita bahas satu persatu ya.

sifat-sifat cahaya

Dan berikut adalah contoh yang lengkap serta mudah dipahami! Dengan mempelajari beragam karakteristik tersebut, Anda dapat lebih memahami cara kerja cahaya dan penggunaannya dalam keseharian.

1. Dapat merambat lurus

Salah satu karakteristik dasar cahaya adalah ia dapat menyebar secara linear. Hal ini menyebabkan cahaya berjalan dengan searah dari titik asalnya ketika tak terdapat rintangan pada jalur tersebut.

Ciri ini dapat kita perhatikan dalam keseharian. Sebagai contoh, ketika sinar matahari menyinari ruangan lewat lubang-lubang kecil pada jendela atau atap, sinar tersebut akan nampak sebagai tali cahaya yang teratur dan lurus.

Di keadaan remang, Anda mungkin ingin mencoba menggunakan senter atau penunjuk laser. Dengan begitu, Anda dapat menyaksikan bagaimana sinar cahayanya terbentuk menjadi sebuah garis lurus menuju suatu titik tertentu. Ini merupakan pembuktian langsung bahwa cahaya tidak bengkok dengan sendirinya, namun tetap bergerak sejalan tanpa deviasi hingga bertemu rintangan atau pindah ke media lain.

Ciri khas dari cahaya ini amat vital di banyak bidang kehidupan serta sudah digunakan dalam beragam peralatan dan teknologi. Beberapa ilustrasinya adalah sebagai berikut:


  • Lampu kendaraan bermotor

    menolong pengendara untuk mengamati jalanan secara langsung serta berkonsentrasi dengan sinar yang dibuat menyebar lurus ke depan

  • Senter

    menerangi area gelap agar mempermudah penglihatan terhadap benda-benda spesifik tersebut

  • Laser pointer

    bermanfaat untuk presentasi atau pengukuran berkat sinar yang langsung dan terfokus sehingga dapat mengarahkan titik dengan tepat.

  • Periskop

    Di dalam kapal selam menggunakan pantulan cahaya linear untuk mengobservasi benda-benda yang terletak di atas permukaan laut.

  • Proyektor film atau LCD

    mengirimkan sinaran dan citraan dari lensa menuju permukaan rata dengan lintasan lurus, agar gambar tetap terfokus dan jernih

  • Kerutan kecil pada area yang suram tersebut

    Ketika sinar matahari menyelinap lewat dari sela-sela, nampaklah seberkas cahaya yang lurus mengarah ke lantai atau dinding.

2. Dapat menembus benda bening

Cahaya memiliki sifat dapat menembus benda bening atau transparan seperti kaca, air, dan plastik jernih. Artinya, ketika cahaya mengenai benda-benda tersebut, cahaya akan terus merambat melewatinya tanpa banyak dipantulkan atau diserap. Sifat ini memungkinkan kita bisa melihat objek di balik benda transparan karena cahaya tetap melanjutkan perjalanannya dan sampai ke mata kita.

Fenomena ini bisa kamu temukan dalam banyak hal di sekitar kita. Misalnya, cahaya matahari yang menembus jendela kaca dan menerangi ruangan atau sorot senter yang bisa menembus botol air bening. Hal ini terjadi karena benda transparan memiliki partikel yang tersusun sedemikian rupa sehingga tidak menghambat jalannya cahaya.

Sebaliknya, apabila cahaya menyinari objek transparan seperti dinding atau badan kita, cahaya tersebut tak mampu melewati permukaannya sehingga menciptakan bayang-bayang. Oleh karena itu, kita tidak sanggup memandangi bagian dalam suatu area tertutup oleh dinding walaupun terdapat pencahayaan di luar dinding tersebut. Di bawah ini adalah beberapa aplikasi dari karakteristik cahaya yang bisa merambat melalui bahan jernih:

  • Sinar matahari menyinari melalui jendela kaca guna menerangi ruangan saat siang hari.
  • Kacamata dan lensa kamera memanfaatkan sifat ini agar cahaya bisa sampai ke mata atau sensor kamera
  • Air kolam renang yang jernih memungkinkan kita melihat dasar kolam atau benda di dalam air
  • Akuarium kaca membolehkan kita mengamati ikan serta tanaman air dari sisi luar.
  • Lampu LED berbahan transparan dan dilengkapi tutup jernih untuk memaksimalkan penerangan keluarannya
  • Greenhouse
    (Rumah Kaca) yang memakai kaca transparan untuk memungkinkan cahaya matahari menerobos sehingga dapat mendukung proses Fotosintesis pada tumbuhan.

3. Dapat dipantulkan

Salah satu karakteristik utama dari cahaya adalah keberadaannya dapat direfleksikan saat menyentuh permukaan objek tertentu, khususnya jika objek tersebut tidak transparan. Fenomena ini dikenal sebagai refleksi cahaya dan memiliki dua jenis yakni refleksi specular atau beraturan serta refleksi difusi atau tersebar.

Pemantulan beraturan terjadi apabila sinar menyentuh permukaan yang halus, mulus, serta rata layaknya kaca cermin atau perairan yang tenang. Di situasi tersebut, sinar akan direfleksikan menuju sebuah arah spesifik hingga dapat menciptakan gambaran bayangan ataupun refleksi dengan tajam. Sebagai contoh adalah saat kita memandangi diri sendiri dalam cermin atau menilik pantulan pegunungan pada luas waduk.

Pada saat bersamaan, pantulan baur timbul apabila cahaya menyinari permukaan yang bergelombang atau tak rata, contohnya tembok atau jalanan beraspal batu. Refleksi dari cahaya tersebut tersebar kemana-mana sehingga tidak menciptakan bayangan yang tajam, namun tetap menjadikan area tersebut tampak cerah.

Inilah kemampuan cahaya untuk berspekter yang membolehkan kita mengamati objek di sekitar. Ini terjadi lantaran cahaya dari objek-objek itu mencerminkannya kembali ke arah mata kita. Jika tak ada pantulan, maka kita tidak bakal mampu menyaksikan apapun walaupun sinar masih hadir. Beberapa penggunaan karakteristik cahaya yang memiliki kemampuan dicerminkan antara lain adalah sebagai berikut:

  • Kaca cermin yang rata di dalam rumah ataupun pada kendaraan memantulkan cahaya dengan cara tertentu agar kita dapat melihat pantulan diri sendiri atau situasi di sekitar belakang kendaraan.
  • Air danau yang tenang memantulkan gambar pegunungan atau langit dengan jelas di permukaannya
  • Rambu lalu lintas reflektif yang memantulkan cahaya lampu kendaraan agar tetap terlihat di malam hari
  • Lampu senter yang diarahkan ke dinding memantul secara baur sehingga bisa menerangi seluruh ruangan
  • Permite permukaan dari CD atau DVD yang mencerminkan sinar dan menghasilkan motif spektrum warna karena refleksi yang beraturan.

4. Dapat dibiaskan

Pembiasan cahaya merupakan suatu proses yang muncul saat sinar pindah dari sebuah medium ke medium lain dengan kerapatan tak sama, seperti contohnya beralih dari udara menuju air. Karena adanya variasi laju propagasi cahaya dalam kedua media ini, maka terjadilah penyimpangan arah atau disebut juga sebagai refraksi.

Proses tersebut membuat sinar melengkung dan merubah jalurnya. Fenomena pembiasan ini bisa diamati secara umum dalam keseharian kita dan kerap digunakan pada beragam instrumen optik. Beberapa teladan dari pembiasan cahaya yang mungkin Anda jumpai antara lain:

  • Sedotan di tempatkan didalam gelas berisi air akan tampak patah dikarenakan sinar merambat dari udara menuju air mengalami fenomena pembiasan.
  • Saat memandang ke dalam kolam yang bersih, dasarnya kelihatan lebih mendekat akibat pembiasan sinar dari air menuju udara.
  • Tongkat yang dicelupkan ke dalam air kelihatan patah akibat pembiasan cahayanya ketika merambatkannya melalui batas antara udara dan air.

5. Dapat diuraikan

Cahaya mempunyai karakteristik yang bisa didekomposisi dan hal itu dinamakan dispersi cahaya. Fenomena dispersi cahaya merujuk pada proses dimana sinar putih, sesungguhnya gabungan bermacam-macampwarna, pecah menjadi spektrum warna-warna lain ketika melalui sebuah zat perantara tertentu. Hal ini dikarenakan tiap-tiap frekuensi cahaya punya panjang gelombang unik serta bergerak dengan kecepatannya sendiri-sendiri di dalam media tersebut.

Sebuah ilustrasi dari hal ini dapat kita lihat pada pelangi. Saat sinar matahari menerobos melalui titik-titik air hujan, cahaya itu mengalami pembiasan, lalu mencerminkan dirinya di dalam butir-butir air tersebut sebelum akhirnya menyebar ke segala arah dengan beragam warnanya untuk membentuk sebuah pelangi. Fenomena dispersi ini terjadi secara alami di atmosfer serta dalam bervariasi medium lain seperti prisma kaca.

Ini pula yang membuat kita mampu menyaksikan ragam corak warna ketika sinar menembus bahan-bahan transparan atau bersinar dengan karakteristik khusus. Beberapa ilustrasi tentang bagaimana cahaya bisa terurai, seperti yang Anda mungkin jumpai, antara lain sebagai berikut:

  • Setelah turun hujan, sinar matahari yang menembus titik-titik air hujan akan terpecah menjadi ragam warna spektrum sehingga menciptakan pelangi.
  • Saat sinar putih menerangi sebuah prisma, maka cahaya itu akan pecah menjadi berbagai warna spektrum yang jelas yaitu merah, orange, kuning, hijau, biru, indigo, serta violet.
  • Saat sorotan senter ditujukan ke permukaan air, cahayanya akan pecah menjadi berbagai macam warna, seperti halnya efek pelangi yang muncul pada tetesan air.

Itulah berbagai sifat-sifat cahaya dan contohnya yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Semoga penjelasan ini bisa menambah wawasan kamu tentang fenomena alam yang menarik, ya.


Referensi

“The Basic Nature of Light”.
Photon terrace
. Diakses Mei 2025.

S. Rositawaty & Aris Muharam. 2008.
Senang Mempelajari IPA 5: Untuk Siswa Kelas 5 SD/SMP Madrasah Ibtidaiyah
Pusat Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional.

Siti Zubaidah, dkk. 2017.
Buku Pedoman Ilmu Pengetahuan Alam.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.