Proses Pembentukan Efek Rumah Kaca dan Implikasinya pada Kehidupan Sehari-hari

Proses terbentuknya dampak efek rumah kaca bukanlah sesuatu yang cepat atau langsung. Proses ini dimulai melalui serangkaian tahap yang kompleks. Perlu diketahui bahwa ada empat jenis gas utama penyebab efek rumah kaca yaitu: karbon dioksida (CO2), uap air (H2O), nitrogen monooksida (NOx), serta metana (CH4). Tambahan lagi, beberapa gas produksi manusia seperti kloroflurokarbon (CFCs) ikut mempengaruhi pembentukan fenomena ini.

Proses berlangsung dari fenomena efek rumah kaca sebagian besar dipengaruhi oleh peningkatan gas CO2 alias karbon dioksida. Sumber utama gas itu adalah hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak (Bahan Bakar Minyak), batubara, dan sumber energi organik lainnya. Bagi Anda yang ingin mempelajari secara mendalam tentang langkah per langkah dalam terbentuknya efek rumah kaca, silakan merujuk pada uraian artikel selanjutnya di bagian bawah ini.

1. Cahaya surya melewati atmosfer lalu ditangkap oleh Bumi

Proses berlangsungnya efek rumah kaca dapat dijelaskan secara mudah bahwa matahari mengirimkan energi dalam wujud gelombang elektromagnetik. Sebagian dari energy itu dityerap oleh gas-gas di atmosfir lalu sisanya dilanjutkan menuju permukaan Bumi. Bahkan sinar matahari tertentu pun ikut direfleksikan kembali ke atmosfir oleh bidang-bidang bersinar seperti es salju.

Proses awal dari fenomena rumah kaca dimulai ketika sinar matahari mencapai atmosfer lalu melewati dan terserap oleh permukaan Bumi. Ini berarti bahwa cahaya hangat dari Matahari pada panjang gelombang pendek tertahan dalam atmosfer Bumi sebelum akhirnya diserap oleh daratan, pasir, serta perairan. Bagian energi yang tak tertelan di permukaan ini nantinya akan direfleksikan kembali menuju atmosfer.

2. Sisa energi radiasi matahari diserap bumi membentuk inframerah

Proses terjadi fenomena rumah kaca sangat dipengaruhi oleh peranan radiasi surya di langkah yang paling signifikan. Sesudah cahaya matahari melewati atmosfer lalu ditangkap oleh permukaan bumi, tahap seterusnya ialah bagian dari energi surya tersebut kemudian dikonsumsi lagi oleh bumi dan menghasilkan gelombang inframerah.

Persempadanan tanah yang semula dipapar cahaya matahari akan mengembalikan energi sebagai hawa panas atau gelombang infra merah. Dalam fenomena greenhouse effect tersebut, beberapa dari gelombang infra merah yang dilepaskan lapisan bumi ini akan dihambat oleh zat-zat penyebab rumah kaca.

3. Penyerapan radiasi inframerah dilakukan oleh gas-gas efek rumah kaca

Proses terjadinya efek rumah kaca tidak hanya ditimbulkan oleh gas CO2 saja, tentu ada banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti kerusakan hutan, penggunaan AC yang berlebih, asap kendaratan bermotor, dan hasil pembuangan industri. Pada tahap ini setelah radiasi matahari diserap bumi dan membentuk radiasi inframerah, radiasi tersebut kemudian diserap oleh gas-gas efek rumah kaca.

Pada proses terjadinya efek rumah kaca, artinya gas-gas rumah kaca akan menyerap panas inframerah yang dipancarkan permukaan bumi, menyerap panas radiasi matahari oleh atmosfer, dan menyerap panas yang diserap oleh awan.

4. Pancaran radiasi inframerah dikembalikan lagi ke permukaan bumi

Proses terjadiyaefek rumah kaca memang tampak sangat kompleks, lapisan demi lapisan pasti saling terkait satu sama lain. Hal tersebut juga masih berhubungan dengan tahapan ketiga dalam proses itu.

Setelah radiasi inframerah ditangkap oleh gas-gas rumah kaca, selanjutnya sebagian radiasi inframerah dipantulkan kembali ke permukaan bumi sehingga panas akan terperangkap. Proses ini terjadi secara alami yang membuat suhu bumi lebih stabil, tak langsung naik secara drastis.

5. Meningkatnya suhu rata-rata di bumi

Proses terjadinya efek rumah kaca yang terakhir adalah akibat adanya panas yang terperangkap ini peningkatan suhu di bumi menjadi lebih stabil. Gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, uap air, dan metana berperan untuk menahan radiasi inframerah di atmosfer.

Proses terjadinya efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1 hingga 5 derajat celcius. Jika konsentrasi gas-gas efek rumah kaca dan radiasi inframerah yang terperangkap terus bertambah, maka dapat meningkatkan suhu bumi.

Dampak dari rumah kaca secara signifikan mempengaruhi sekitaran kita dengan mengarah ke pergeseran iklim karena pemanasan global yang semakin parah, tingginya temperatur lautan permukaan serta ancamannya pada kelangsungan hidup biota laut, selain itu ada potensi pelelehkan es di Kutub Utara dan Selatan sehingga menyebabkan naiknya level air laut.

Proses berlangsungnya efek rumah kaca mungkin tampak sulit dipahami, tetapi dengan mengerti mekanismenya serta konsekuensinya bisa jadi sumber pemahaman penting tentang ancaman nyata yang ditimbulkannya. Meski memiliki efek buruk, ternyata efek rumah kaca juga membawa manfaat dalam menstabilkan temperatur global dan melindungi Bumi dari paparan sinar UV yang merugikan.


Referensi:

Dewinta Fresilia. Proses Pembentukan Lapisan Gas Rumah Kaca. Jurnal Ilmu Pendidikan, Sains, dan Teknologi.

https://jurnal.minartis.com/index.php/jpst/article/view/1662