Jering.id
,
Jakarta
– Di bidang biometrika, pemindaian iris serta
scan retina
dikenal sebagai teknologi pengenalan berdasarkan pola mata atau
ocular-based identification
Kedua metode tersebut tergantung pada ciri-ciri fisik spesifik dan unik dari mata untuk mengidentifikasi seseorang. Walaupun keduanya menggunakan area mata, cara operasional serta konsep dasar teknologi yang digunakan memiliki perbedaan signifikan.
Scan Retina
Dilansir dari
Right Patient
,
retina
Adalah lapisan halus yang berada di dalam mata bagian belakang dan tersusun atas sel-sel saraf. Corak pembuluh darah di retina, tempat aliran darah menuju jaringan tersebut, merupakan ciri khas tiap individu, termasuk pada mereka yang kembar identik sekalipun.
Prosedur pemeriksaan retina dilaksanakan dengan menerangi mata menggunakan cahaya infra merah yang lemah ketika seseorang memandang ke dalam mesin scanner. Cahaya tersebut kemudian melewati pola unik pada retina, dan karena pembuluh darah menyerap cahaya secara lebih intensif dibandingkan jaringan lainnya disekitarnya, bayangan pantulan dari proses ini pun beragam. Variasi inilah yang dideteksi lalu dikonversi menjadi data biometri digital.
Pemindaian retina sangat presisi, namun penerapannya masih terbatas sebab diperlukan perangkat khusus serta tata cara yang kompleks. Di luar bidang verifikasi, pemindai retina juga punya manfaat dalam dunia kesehatan, misalnya untuk mengidentifikasi kondisi sistemik semacam infeksi virus seperti HIV, kelainan genetik layaknya leukimia, serta berbagai persoalan lain termasuk hamil, penyakit jantung, dan kadar kolesterol tinggi.
Scan Iris
Dikutip dari
Innovatrics
Iris merupakan area lingkaran berwarna pada mata yang bertugas untuk menyesuaikan ukuran pupil, yakni lubang kecil di tengah iris dimana sinar masuk kedalam bola mata. Kombinasi warna mata seperti biru, hijau, coklat, dan hazel terbentuk karena adanya irisan tersebut.
Tidak seperti retina, pemindaian iris tidak mengharuskan adanya kontak langsung. Teknik ini memanfaatkan kamera yang dilengkapi dengan penerangan inframerah lembut untuk merekam pola-pola rumit pada bagian iris dari suatu jarak tertentu.
Proses identifikasi iris adalah dengan kamera mengambil citra digital dari iris seseorang. Kemudian, pola iris diolah dengan algoritma matematika untuk menghasilkan template digital. Template ini disimpan dan dibandingkan secara otomatis menggunakan mesin pencocokan yang bisa mengecek jutaan template per detik dengan tingkat kesalahan sangat rendah.
Perbandingan Iris dan Retina
Walaupun kedua metode scan iris dan scan retina masuk ke dalam kelompok teknologi biometri berbasis mata, namun keduanya mempunyai perbedaan penting dalam hal cara kerjanya serta tingkat kenyamannya. Scan iris bekerja dengan menggunakan sebuah kamera digital untuk menangkap citra pola irisan mata, yakni area berWarna-warni melingkari bagian hitam di mata kita. Sebabnya, irisan mata merupakan satu-satunya struktur pada badan manusia yang dapat dilihat langsung tanpa harus membuka atau menyentuh apapun, sehingga prosedurnya sangat non-invasif.
Tidak seperti iris, retina berada di posisi paling belakang pada mata, sehingga pencanangannya membutuhkan metode yang lebih masuk ke area internal. Orang perlu mendekati mesin scanner tersebut sementara alat itu mencoba mengambil gambar dari pola vena retinal menggunakan pancaran cahaya. Akibatnya, karena ketidakknyamanan serta tingkat kedalaman penetrasi yang dibutuhkan, teknik scan ini kurang populer dan jarang digunakan secara luas oleh publik.
Berkenaan dengan sifat fisik mata yang istimewa, baik pemeriksaan retina maupun deteksi irisan memiliki kelebihan serta kelemahan tersendiri saat digunakan untuk memverifikasi identitas. Apabila dibandingkan, metode pengenalan iris sudah banyak dipakai secara komersial. Di sisi lain, pemindaian retina cenderung kurang populer di kalangan publik karena dinilai kurang nyaman dan cukup menyentuh.
Introduksi dari sistem identifikasi iris dianggap lebih mudah digunakan karena berbasis teknologi fotografi digital non-kontak untuk mengenali individu dengan tepat. Di sisi lain, pemeriksaan retina biasanya dipergunakan pada area-area yang menuntut standar keamanan ekstrem, misalnya instalasi militer, fasilitas nuklir, dan bahkan sektor perbankan.
Melihat kerumitan dalam penerapan
biometrik
Pada pemeriksaan mata melalui pemindaian retina, wajar saja bila teknologi tersebut belum banyak digunakan dalam skala bisnis. Di sisi lain, metode scanning iris sudah umum diterima sebagai alternatif biometrik yang efektif untuk aplikasi komersial. Karena harganya kini lebih murah dan dapat dijangkau oleh berbagai kalangan, prediksinya adalah bahwa teknologi pencitraan iris bakal mendominasi pasaran global untuk sistem konfirmasi dan otentikasi identitas menggunakan data biometrik.
