Merupakan Penemuan Pertama di Dunia, China Perkenalkan Internet 10G



Jering.id



Apabila Indonesia mengadopsi jaringan 5G yang masih belum tersedia bagi seluruh penduduk di daerah-daerah pelosok, hal ini bertolak belakang dengan situasi di China, negara yang sudah menerapkan kecepatan internet 10G sebagai pelopor global dalam teknologi tersebut.

Bila di beberapa negara termasuk Indonesia baru menggunakan jaringan 5G atau 6G, Cina malah mencatat kemajuan luar biasa dengan meluncurkan teknologi 10G yang menarik perhatian dunia akan kehebatannya.

Temuan ini adalah prestasi bagi China, di mana negara lain terkejut dengan peluncuran jaringan internet berkecepatan tinggi 10G mereka.

Dilaporkan bahwa China baru saja mengimplementasikan jaringan internet broadband berkecepatan 10G di Kota Xiong’an, Provinsi Hebei, Sunan. Prestasi ini menandai kemajuan signifikan dalam bidang infrastuktur dunia maya global.

Jaringan broadband berkecepatan 10G itu adalah produk dari kerja sama antara Huawei dengan Unicom, perusahaan layanan telekomunikasi yang didukung oleh pemerintah.

Menurut laporan The Economic Times, jaringan internet broadband 10G mampu menghasilkan kecepatan download hingga 9.834 Mbps dan upload hingga 1.008 Mbps dengan latensi 3ms.

Menurut kutipan dari 91mobiles, tingkat kecepatannya membuat China unggul dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Uni Emirat Arab dan Singapura. Negara-negara itu telah lama dikenali memiliki infrastruktur internet komersial tercepat di dunia.

Untuk membandingkan, berdasarkan data dari Statista, Uni Emirat Arab menyediakan kecepatan fixed broadband rata-rata sebesar ‘hanya’ mencapai 313,5 Mbps. Di sisi lain, Singapura memiliki batas atas hingga 345,3 Mbps.

Berdasarkan laporannya, sistem kabel lebar kecepatan tinggi 10G mengadopsi teknologi 50G Passive Optical Network (PON). Ini merupakan pengembangan berikutnya dari konsep Fiber to the X (FTTX).

Pada kondisi ideal, teknologi 50G PON dapat menyediakan laju koneksi internet hingga 50 Gbps baik untuk unduhan maupun unggahan. Sistem ini diyakinai bisa mendukung layanan internet yang sangat cepat tanpa perlu melakukan peningkatan pada sistem pendukungnya.

Berdasarkan laporannya, para pengguna internet dapat mengunduh film beresolusi 4K yang memiliki kapasitas 20GB hanya dalam hitungan detik saja, tepatnya di bawah 20 detik. Sementara itu, pada koneksi jaringan dengan kecepatan hingga 1 Gbps seperti saat ini, membutuhkan waktu antara tujuh sampai sepuluh menit untuk mendownload satu film 4K tersebut.

Bagi kasus penggunaan yang berbeda, jaringan broadband 10G dapat dioptimalkan untuk mendukung operasional komputasi awan, realitas maya (VR), serta realitas teraugmentasi (AR).

Teknologi ini pun dapat mendukung penerapan inovasi maju di berbagai bidang, seperti contohnya telemedicine, pendidikan, serta pertanian. ***