Mahasiswi Berprestasi FK Unhas Jadi Joki UTBK: Dari Olimpiade hingga IPK Terbaik


MAKASSAR, Jering.id

– Pelanggaran dalam penyelenggaraan UTBK SNBT 2025 yang terjadi di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, mencakup seorang mahasiswi unggulan (Mapres) dari Fakultas Kedokteran dengan inisial CAI (19).

Berdasarkan laporan investigasiinternal dari Unhas serta pihak kepolisian, CAI diketahui sebagai sindikat yang bertindak sebagai pengecoh dalam ujiannya UTBK SNBT tahun 2025.

Ketika tampil di hadapan para jurnalis, CAI memakai pakaian oranye dengan tulisan “tahanan Polrestabes Makassar”. CAI hanya dapat menitikkan air mata sambil melamun tentang takdirnya yang suram dan kehilangan harapannya untuk menjadi seorang dokter.

Ketua Satgas Keamanan dan Ketertiban (Satgas K2) Unhas Makassar, Prof Amir Ilyas, mengungkapkan bahwa internal Unhas tegas tidak mentolerir sikap curang yang terjadi pada pelaksanaan UTBK. Hal itu, dinilai telah merusak citra universitas.

“Dalam insiden ini, kami menegaskan dari Unhas Makassar bahwa seluruh pihak yang terkait akan menghadapi hukuman, serta perkara pidana mereka akan diserahkan kepada Polrestabes,” ungkap Amir ketika melakukan paparan pers di Mapolrestabes Makassar, Rabu (7/5/2025).

Walaupun memiliki capaian akademis yang baik, CAI malah terlibat dalam tindakan kecurangan yang menghancurkan integritas proses penerimaan di institusi pendidikan tingginya. Dipanggil juga sebagai Amir, dia adalah seorang mahasiswa tahun 2024 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi serta ikut ambil bagian dalam Olimpiade Sains tersebut.

Terpikat Oleh Uang Sebesar Dua Juta Rupiah

Kini CAI sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia terlibat dalam kasus tersebut karena tertarik pada tawaran uang sebesar Rp 2 juta apabila para peserta ujian dapat lolos.

Peran CAI dalam sindikat kecurangan UTBK adalah mengerjakan soal dari jarak jauh setelah soal ujian dikirimkan melalui sistem yang telah diretas pada 26 April 2025.

“Dengan kejadian ini, kami pastikan dari Unhas Makassar, semua yang terlibat akan diberi sanksi dan kasus pidananya kami serahkan kepada Polrestabes,” ujar Prof. Amir.

Terungkap oleh Tim Pengawas UTBK Unhas

Insiden tersebut terkuak usai regu pemantauan UTBK Unhas mengidentifikasi sebuah komputer yang dicurigai diserang dengan perangkat lunak kontrol jarak jauh pada tanggal 27 April 2025.

Penggeledahan terus dilanjutkan dengan menemukan MYI, yang mendapati bahwa aplikasi tersebut diserahkan oleh pelaku utama I.

Kemudian, polisi bertindak dengan cepat dan sukses menangkap D.I. di kabupaten Luwu, yang terletak di Sulawesi Selatan.

Pelanggaran pada ujian masuk universitas UTBK SNBT tahun 2025 di Universitas Hasanuddin melibatkan enam individu dengan inisial AL (40), MYI (28), I (32), MS (29), ZR (36), serta CAI (19). Semua orang ini telah dinyatakan sebagai tersangka dalam insiden penipuan tersebut.

AL, sang pemimpin utama sindikat, menunjuk CAI sebagai pengecoh dan merencanakan jalannya penyelenggaraan pertanyaan beserta jawabannya. CAI, seorang mahasiswa teladan, bertindak sebagai pengecoh yang mengerjakan ujiannya dari tempat terpisah.

MYI, seorang anggota dari tim IT Universitas Hasanuddin, ditugaskan untuk menginstal aplikasi jarak jauh di komputer para peserta. Saya bertindak sebagai perantara antara AL dan MS sehingga sistem dapat beroperasi seperti yang direncanakan.

MS menjalankan akses jarak jauh, menangkap pertanyaan dari komputer peserta, dan mentransmisikan respons yang didapat dari sistem pembelajaran berbasis AI. ZR menyediakan perangkat lunak akses jarak jauh yang dipergunakan oleh MYI dan MS.

“Kelompok kriminal ini saling berkolaborasi dan melakukan tindakannya dengan tertib, sehingga kami menyebutnya sebagai sindikat karena metode mereka dalam bertindak sungguh terstruktur dengan baik,” jelas Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana.