Jering.id
,
Jakarta
– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan dua program penguatan teknologi dalam dunia pendidikan bersama Google dan YouTube untuk ini. Kedua program, masing-masing bernama Gemini Academy 2025 dan Gerakan Edukreator, ditargetkan bisa memberdayakan guru, siswa, hingga kreator konten agar bisa memanfaatkan AI.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan teknologi berperan penting untuk menjawab tantangan pendidikan saat ini. Aplikasi YouTube, dia mencontoh, bisa membantu mendistribusikan konten belajar ke daerah yang sulit dijangkau.
“Pendidikan tidak hanya harus hadir di sekolah formal, tapi juga melalui media digital yang menyediakan konten edukatif dan bermanfaat,” kata Abdul Mu’ti ketika meluncurkan kedua program tersebutn di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu, 7 April 2025.
Program Gemini Academy 2025 merupakan kelanjutan program kolaborasi Kemendikdasmen sebelumnya. Melalui Gemini Academy, para guru dibekali keterampilan menggunakan AI untuk memperdalam materi ajar, bahkan untuk melatih integrasi
coding
dalam kelas.
Sejak peluncuran tahun 2024, Country Director Google Indonesia Veronica Utami menyebutkan bahwa program pemberian pengetahuan tentang kecerdasan buatan (AI) telah diikuti oleh lebih dari 200 ribu guru di seluruh 34 propinsi. Menurutnya, sebesar 97% guru yang berpartisipasi dalam Gemini Academy merespons positif dan sepakat bahwa AI merupakan asisten pengajaran yang amat bermanfaat.
Gerakan Edukreator yang diluncurkan oleh YouTube bekerja sama dengan Kemendikdasmen,
Kok Bisa
dan
Senyawa+
Kembali hadir dengan tampilan yang lebih segar. Acara ini bertujuan bagi guru, pembuat karya, dan ahli dalam bidangnya untuk menghasilkan materi pendidikan yang inovatif di platform YouTube.
Danny Ardianto, yang menjabat sebagai Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah YouTube untuk wilayah Asia Tenggara dan Asia Frontier, menyampaikan bahwa YouTube sudah menjadi
platform
Pendidikan untuk sebagian besar orang. “Mulai dari matematika yang sulit sampaiolahraga dirumah,” katanya.
Danny menjelaskan bahwa YouTube sudah sejak dulu aktif di bidang pendidikan. Berdasar pada data yang didapatkan dari responden, ia menyatakan bahwa 89% guru setuju dengan kegunaan YouTube sebagai media penyebaran materi pembelajaran bermutu.
“Sebagai contoh, ada YouTube Learning Hub dan juga inisiatif seperti Akademi Edukreator yang bertujuan memotivasi pengalaman belajar,” katanya.
Tahun ini, Akademi Edukreator bakal menghadirkan materi baru, mulai dari
Kelas Lanjutan Spesialisasi, Keamanan digital untuk Remaja
, dan
Explore Gemini
Para guru memberikan bekal ilmu tentang AI Gemini kepada pembuat konten guna memperbaiki mutu materi yang dihasilkan.