Imbalan Ratusan Ribu untuk Scan Retina: Komdigi Tunda Pengembangan World App



Jering.id


,


Jakarta




Menteri

Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Viada Hafid mengatakan bahwa aplikasi manajemen mata uang kripto bernama World App atau Worldcoin menawarkan dana antara Rp 200.000 hingga Rp 800.000 bagi mereka yang berkenan untuk memverifikasinya.


scan retina


sudah dibekukan.

Kementerian, kata dia sudah mengecek langsung setelah ramai di media sosial ratusan orang rela mengantre panjang demi bisa scan retina mata mereka menggunakan alat khusus.

Berkaitan dengan Worldcoin, hal tersebut sampai saat ini didasarkan pada saran dari publik dan juga berdasar pada penemuan awal adanya beberapa izin yang keliru,” ujar Meutya di Kabupaten Bekasi, seperti dikabarkannya oleh media.

Antara

,
Selasa, 6 Mei 2025.

Meutya menyatakan bahwa sampai sekarang Komdigi belum memegadakan pertemuan dengan pihak World App. Meskipun begitu, jadwal rapat sudah ditetapkan untuk minggu depan guna membahas tentang izin serta penggunaan fitur pemindaian retina bagi para pengguna aplikasi World App yang telah mendownloadnya.

“Dari sana, kami akan melakukan peneleponan, mungkin pada minggu depan. Nanti kita lihat apa hasilnya,” ujarnya.

Berdasarkan temuan dari Komdigi, lanjut Meutya, World App ternyata menghadapi masalah bukan hanya di Indonesia tetapi juga di beberapa negara lain.

“Phenomena ini tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga dialami oleh beberapa negara lainnya. Kami juga menyaksikan bahwa berbagai negara mengambil langkah-langkah tegas terkait dengan aplikasi tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya, menurut dia, departemen tersebut akan tetap mengunci World App sampai pihaknya menerima klarifikasi resmi. “Apabila ternyata tak dapat diterangkan dengan jelas, kami akan mengakhiri hal ini,” tandasnya.

Terkait dengan perizinan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan bahwa aplikasi World saat ini belum mendapatkan persetujuan untuk beroperasi dan dipandang sebagai risiko tinggi; oleh karena itu, aktivitasnya akan ditunda sementara waktu.

“Dikarenakan memiliki risiko tinggi dan tidak adanya persetujuan yang pasti dari pihak manapun, kami bekerjasama dengan kepolisian untuk meminta penundaan aktivitasnya,” ujarnya.

Pada hari Senin, tanggal 5 Mei 2025, penduduk lokal berebut untuk mengunjungi satu ruko yang memberikan layanan Worldcoin dan terletak di Jalan Utama, Desa Warisan Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Informasinya adalah bahwa tempat ini menjadi titik registrasi Worldcoin, dimana mereka menjanjikan sejumlah besar uang dalam jumlah ratusan ribu rupiah kepada siapa pun yang setuju menjalani proses scan mata.

Warga yang bernama Devi menyebut bahwa dia dengan sengaja pergi ke ruko itu untuk memindai retina matanya. Dia menjelaskan tindakan ini diambil supaya ia bisa menerima sejumlah dana berupa ratusan ribuan rupiah.

“Berniat melakukan pemeriksaan mata sehubungan dengan klaim pencairan uang. Jadwalnya pada pukul 12 siang,” ungkap Devi terhadap awak media.

Devi menceritakan bahwa penawaran untuk melakukan pemindaian retina yang disertai janji memperoleh sejumlah dana mencapai ratusan ribu rupiah itu ia peroleh melalui platform Facebook. Pada awalnya, Devi menyebut dirinya kurang berminat lantaran khawatir akan dimintanya data privasinya sebagai ganti.

Namun, ternyata orang-orang terdekat Devi sudah banyak yang menerima uang ratusan ribu setelah melakukan pemindaian retina di ruko tersebut. “Dari teman-teman juga tetangga udah ada yang dapat. Awalnya saya enggak tertarik, tapi katanya banyak yang dapat, saya coba iseng,” ucapnya.

Adi Warsono turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini