Solana Melonjak ke Rp 2,8 Juta, Tantangan Berlanjut di AngkaRp 3,3 Juta


Jering.id

– Solana (SOL) sedang mengalami peningkatan harga yang cukup besar dalam satu bulan terakhir. Saat ini, harganya berada di kisaran USD 170 atau sekitar Rp 2,85 juta, mencapai titik tertingginya dalam dua bulan belakangan.

Meskipun demikian, sasaran psikologis USD 200 atau kira-kira Rp 3,36 juta sepertinya tetap merupakan sebuah tantangan besar untuk cryptocurrency tersebut.

Menurut laporan
BeInCrypto
, Sabtu (10/5), walaupun harganya terus meningkat, tekanan penjualan dari para investor yang ingin merealisasikan keuntungan semakin kuat.

Ini ditunjukkan oleh rasio Laba/Rugi Terealisasi yang naik menjadi 15,0. Historically, ketika indikator ini melebihi angka 10,0, biasanya akan terjadi koreksi harga jangka pendek.

Di luar tindakan mengambil keuntungan, indikator teknis juga menunjukkan sinyal kelangkaan pembelian. Indeks Kekuatan Relatif (RSI) untuk Solana sekarang ada di atas angka 70, yang menandai bahwa aset tersebut berada dalam area overbought. Keadaan mirip pernah muncul pada bulan Januari tahun 2025 dan setelah itu disusul oleh penurunan harga.

Kondisi ini membuat banyak analis mewaspadai potensi pembalikan arah harga. Bila tekanan jual tak bisa diimbangi oleh permintaan baru, harga Solana bisa turun ke USD 161 atau sekitar Rp 2,70 juta. Jika tekanan berlanjut, support berikutnya berada di kisaran USD 148 atau sekitar Rp 2,49 juta.

Namun, jika investor baru menyerap aksi jual ini, dan Solana mampu mempertahankan levelnya di atas USD 170, maka peluang menembus resistance USD 180 (Rp 3,02 juta) tetap terbuka.

Breakout dari zona ini bisa membuka jalan menuju USD 200 dan membatalkan skenario bearish jangka pendek.

Hingga saat ini, Solana sudah mengalami kenaikan sebesar 61% dalam bulan lalu, menunjukkan tingkat kepercayaan pasar yang sangat positif.

Akan tetapi, tanpa adanya dorongan dari volume dan kepercayaan pasar yang konsisten, kesulitan untuk melewati level USD 200 mungkin akan terus berlanjut.

Mengingat situasi teknis yang rapuh dan pasarnya semakin tidak menentu, proses Solana menuju harga USD 200 tetap tergantung pada kemampuan pasar untuk meredam tekanan penjualan saat ini atau malah mempengaruhi dorongan kenaikannya.