Jering.id
– Cardano (ADA) mulai memperlihatkan indikasi pemulihan pasca mengalami penurunan pada bulan Maret. Saat ini, harga aset digital ini berada di level USD 0,79 yakni sekitar Rp 13.272 (dengan kurs Rp 16.800 per USD). Nilainya naik sebesar 17 persen cuma dalam waktu tiga hari belakangan.
Kenaikan harga tersebut seiring dengan penguatan pasar cryptocurrency secara umum, serta didukung oleh sinyal teknis dari jaringan Cardano itu sendiri yang menunjukkan bahwa altcoin ini kemungkinan besar sudah masuk ke dalam tahap pemulihan.
Sebuah indikator kunci lainnya adalah Perbedaan Panjang/Pendek MVRV yang sekarang mencapai -89 persen. Angka negatif sangat rendah tersebut mengindikasikan bahwa pemilik jangka panjang (LTH) tengah merasakan hampir tidak ada keuntungan atau malahan menderita kerugian.
Sebaliknya, pemilik posisi jangka pendek (STH) yang berlangsung kurang dari satu bulan malah saat ini tengah merasakan keuntungan.
Keadaan semacam itu umumnya mengindikasikan penyelesaian fase pasar yang sedang turun. Saat para pemilik posisi jangka pendek mulai melepas saham mereka, investor lain pun ikut menerimanya dan meredam tekanan penjualan tersebut. Ini membantu untuk menyokong stabilitas harga, atau bahkan dapat mendorong kenaikan tambahan dalam harga.
Dikutip dari
BeInCrypto
, Sabtu (10/5), indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) pun menampilkan tren yang menguntungkan.
Grafik MACD menggambarkan pita hijau yang semakin meningkat, menyiratkan bahwa dorongan bullish sedang bertambah. Sampai tidak ada tanda-tanda perpindahan arah menuju trend bearish, kondisi saat ini diprediksikan akan tetap berlangsung.
Pada saat ini, Cardano sedang mengalami penolakan pada kisaran harga USD 0,80 atau kurang lebih setara dengan Rp 13.440. Apabila batasan tersebut dapat dilewati, tujuan selanjutnya yaitu merombak tingkat USD 0,85 (sekitar Rp 14.280) agar menjadi dukungan baru.
Oleh karena itu, Cardano akan mempertahankan kenaikan yang sudah dicapai dan membuka kesempatan untuk merangkak naik hingga ke level USD 0,99 atau setara dengan Rp 16.632.
Akan tetapi, apabila harga Cardano menurun lagi dan berada di bawah USD 0,74 (setara dengan Rp 12.432), bisa jadi cryptocurrency ini akan masuk ke dalam tahap pengkonsolidasian.
Dalam skenario ini, harga diperkirakan bergerak sideways di kisaran USD 0,74 hingga USD 0,66 (Rp 11.088), yang bisa membatalkan outlook bullish untuk jangka pendek.
Agar dapat mencapai posisi terbaiknya sebelum penyesuaian pada bulan Maret yaitu di angka USD 1,13 (setara dengan Rp 18.984), diperlukan adanya dukungan yang lebih signifikan dari pasar. Namun, berdasarkan indikator teknis serta respon pasar saat ini, tampak bahwa Cardano sudah mulai keluar dari pengaruh bearsih market.