Pesawat Antariksha Soviet Diduga Jatuh di Indonesia



Jering.id


,


Jakarta


– Pesawat

antariksa

Kosmos 482 yang di launching saat masa Uni Sovyet diprediksi akan mendarat kembali ke bumi pada hari Sabtu, tanggal 10 Mei 2025 oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (

BRIN

) menaksir, kapal luar angkasa itu mungkin terjatuh ke daerah Indonesia.


Peneliti Kepala Pusat Penelitian Luar Angkasa BRIN Thomas Djamaluddin menyatakan bahwa Kosmos 482 sudah beredar di sekitar Bumi menurut jalur eliptical semenjak gagal mencapai tujuannya.

Venus

“Kosmos 482 merupakan sebuah pesawat ruang angkasa yang dirancang untuk misi mendarat di planet Venus, tetapi gagal mencapai tujuan tersebut dan justru terus mengorbit Bumi sejak bulan Maret tahun 1972,” demikian penjelasan Thomas seperti dilansir dari situs BRIN pada tanggal 5 Mei 2025.

Pesawat antariksa itu akan jatuh dengan kecepatan sekitar 242 kilometer per jam atau secepat meteor. Saat ini, orbit Kosmos 482 terus menurun ketinggiannya karena hambatan

atmosfer

. Dari ketinggian awal hampir 10.000 kilometer kini berada pada ketinggian sekitar 200 kilometer. Objek tersebut akan jatuh dalam waktu beberapa menit ketika ketinggiannya mencapai sekitar 120 kilometer.

BRIN belum bisa memastikan kapan dan dimana pesawat antariksa Kosmos 482 itu akan jatuh ketidakpastian faktor hambatan atmosfer. Namun, mengingat orbitnya melintasi wilayah antara 52 derajat lintang utara sampai 52 derajat lintas selatan, BRIN memprediksi pesawat Kosmos 482 berpotensi jatuh di wilayah Indonesia.

“Karena berada di khatulistiwa dan mempunyai area yang cukup besar, Indonesia bisa saja mengalami jatohnya kosmonavtika 482. Akan tetapi, akurasi tentang posisi serta detik tepat dari peristiwanya ini belum dapat ditentukan dikarenakan variabilitas dampak atmosfir,” terang Thomas.

Pada awalnya, pesawat ruang angkasa ini dirancang dengan sistem parasut yang bertujuan mengurangi kecepatan jatuh saat mendarat di Venus. Akan tetapi, diduga parasut Kosmos 482 sudah tidak berfungsi akibat keterpaparan selama lebih dari 50 tahun di luar angkasa.

Dikutip dari BBC, analis Senior Mitigasi Puing Luar Angkasa di Badan Antariksa Eropa Stijn Lemmens mengatakan, wahana antariksa itu akan mendarat menyerupai objek bentuk bulat dan kuat. Lebarnya sekitar satu meter dan berat hampir setengah ton.


Buatan Uni Soviet

Kosmos 482 sendiri merupakan bagian dari program eksplorasi Planet Venus Uni Soviet yang dikenal dengan nama Venera. Wahana ini memiliki berat sekitar 1,2 ton. Wahana antariksa diluncurkan pada 1972 namun gagal menuju orbit Planet Venus akibat malfungsi pada tahap akhir peluncuran.

Pesawat antariksa ini telah pecah menjadi empat bagian. Dua bagian kecil telah jatuh pada 1972. Bagian ketiga yang paling besar berbobot sekitar 0,7 ton jatuh pada Mei 1981. Komponen yang tersisa adalah modul pendarat berbobot 0,5 ton.


BRIN mengatakan, modul berbentuk bola berdiameter sekitar 1 meter tersebut dirancang sangat kuat untuk menembus atmosfer Venus sehingga diprakirakan tetap utuh saat jatuh. Efek pemanasan oleh atmosfer bumi akan menyebabkan pesawat Kosmos 482 seperti meteor besar, tampak seperti bola api yang meluncur cepat.