Pernakah Anda membayangkan betapa sulitnya kehidupan di padang pasir yang tandus, tanpa tetesan airpun selama beberapa bulan? Tentunya hal itu tampak tidak masuk akal bagi kita sebagai manusia. Akan tetapi, pada binatang—terutama reptil—tersedia serangkaian spesies yang dapat bertahan hidup dalam situasi ekstrim tersebut tanpa harus meminum air untuk periode waktu yang cukup panjang.
Kemampuan adaptasi yang luar biasa itu membolehkan mereka menyimpan, menyerap, serta menghemat cairan dengan metode-metode tak terbayangkan sebelumnya. Diulasan kali ini, kita akan membahas lima jenis reptil yang dapat bertahan hidup tanpa air selama periode waktu yang cukup panjang. Mulai dari berbagai macam kura-kura sampai ular, setiap spesies punya strategi tersendiri untuk melawan kondisi kekurangan air tersebut.
1. Kura-kura gurun
Kura-kura gurun adalah
spesies
Yang sanggup bertahan hidup tanpa cairan sepanjang satu tahun karena memiliki mekanisme penyimpanan serta pemanfaatan air yang luar biasa hemat. Satu aspek penting untuk kelanjutan kehidupannya ialah kapabilitasnya menimbun air di dalam kandung kemih, sehingga bisa dipakai lagi ketika tak ditemukan sumber air dari luar.
Kura-kura ini mampu bertahan hidup lebih dari satu tahun tanpa mendapatkan akses ke air. Berdasarkan informasi dari situs web tersebut
nps.gov,
Selama periode kemarau dan cuaca panas yang berlangsung lama, kepiting tersebut lebih banyak menghabiskan waktu di gua dengan menurunkan laju metabolisme dan meminimalisir pengeluaran air meskipun hanya menyantap sedikit makanan. Taktik ini membantu mereka bertahan terhadap kondisi iklim yang ekstrem.
2. Thorny devil
Iguana berduri adalah reptil endemik Australia yang sudah berkembang biak untuk bertahan hidup di salah satu ekosistem paling terancam di planet ini. Berbeda dengan hewan lain yang biasanya minum secara langsung dari sumber air, spesies kadal ini menggunakan jaringan kulitnya sebagai alat penyerapan cairan. Menurut laporan
bushheritage,
Kulitnya mempunyai pola hidroskopis yang dapat menyalurkan air secara langsung menuju mulut mereka.
Adaptasi ini memungkinkannya tetap terhidrasi meskipun tak ada genangan air dalam jangkauan sekitar. Kelembapan yang berkondensasi pada tubuh saat malam, dimaksimalkan sepenuhnya oleh tubuh tersebut. Mengingat ketersediaan air amatlah langka di habitatnya, sistem hidrasi pasif menjadi penting bagi kelangsungan hidup.
3. Gila monster
Gila monster merupakan ular berbisa dengan kekuatan bertahan hidup tanpa air selama periode yang cukup panjang. Menurut situs web tersebut, Gilamonster ini mempunyai daya tahan unik terhadap kondisi kurang air.
asu.edu,
Gila monster bisa bertahan hingga 95 hari tanpa minum air. Kuncinya ada di kandung kemih; saat menghadapi kekurangan air, cairan di sana dapat dipompanya kembali ke dalam tubuhnya.
Molekul tertentu di dalam tubuhnya hanya membolehkan penyerapan kembali air yang bermanfaat saja. Di samping adaptasi fisiologi, Gila monster pun menerapkan taktik perilaku untuk mengurangi penggunaan air, contohnya dengan menyembunyikan dirinya di gua-gua tanah ketika cuaca sangat panas. Hewan ini juga cenderung lebih banyak beraktivitas di waktu malam demi menghindari evaporasi berlebih karena paparan sinar matahari langsung.
4. Kadal bertanduk
Kadal bertanduk merupakan jenis yang unggul dalam pengaturan air pada habitat kering. Seluruh badannya ditutupi oleh sisik berbentuk saluran kapiler yang dapat menyerap air dari permukaan kulit lalu membimbingnya secara langsung menuju mulut. Cara kerja ini membuat kadal bisa minum air dari embun subuh maupun guyuran hujan lembut.
Bukan hanya itu saja, lapisan kulit tahan air pada kadal bertanduk berfungsi untuk mengurangi evaporasi dan melestarikan kelembaban badannya. Adaptasi tersebut membuat kadal dengan tanduk dapat tetap aktif walaupun mereka bermalamai area dengan pasokan air yang sangat terbatas. Mereka tak perlu mencari tempat air secara langsung sebab tubuh mereka bisa mengambil air dari hampir setiap bentuk kelembutan lingkungan.
5. Ular derik sidewinder
Sidewinder ular derik terkenal bisa bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem dan sangat kering. Kepada mereka kulit tebal memberikan perlindungan untuk mencegah kehilangan cairan tubuh secara berlebihan. Selain itu, spesies ular ini menunjukkan tingkah laku istimewa dimana mereka dapat mengambil manfaat dari hujan ringan dengan cara biarkan air mengalir di seluruh badan kemudian jilati tersebut langsung.
Terkadang, dalam berbagai situasi, ular tersebut bisa mengambil cairan dari binatang ular lain yang ada di sekitarnya. Perilaku adaptif ini membantu sidewinder memperoleh manfaat maksimal dari peluang terkecil untuk mendapatkan sumber air. Di lingkungan dengan tingkat presipitasi yang tak tentu seperti itu, taktik semacam ini menjadi elemen krusial bagi kelanjutan eksistensinya.
Adaptasi luar biasa dari Limaakukan
reptil
Ini menggambarkan cara evolusi menciptakan makhluk hidup agar bisa bertahan dalam keadaan ekstrim yang tak terbayangkan oleh manusia. Mereka tidak lagi bergantung pada pasokan air dan telah mengembangkan tingkah laku khusus yang membuatnya mampu hidup, tumbuh, serta berkembang biak di padang pasir yang keras tersebut.