5 Hewan Berkulit Pelindung Terhebat di Dunia: Siapa yang Tidak Perlu Khawatir

Begitu pula dengan manusia sebagai salah satu jenis mamalia, biasanya memiliki kulit yang lembut dan lentur. Mamalia pada dasarnya tidak memerlukan kulit yang keras atau tebal. Namun, ini bukan aturan untuk semua makhluk hidup. Sebaliknya, beberapa hewan justru dilengkapi dengan tubuh dan kulit yang kuat dan padat. Reptil, ikan, serta serangga banyak di antaranya memiliki struktur badan yang ekstra kokoh.

Badan yang keras turut menghadirkan berbagai manfaat untuk binatang-binatang tersebut. Salah satunya adalah dengan digunakannya badan keras ini sebagai bentuk pertahanan diri. Di samping itu, memiliki tubuh yang kuat dan padat pun memudahkan mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari seperti bergerak di air, mencari makan, menyembunyikan diri dari musuh, serta menarik minat pasangan ketika masa kawin tiba. Oleh karena itu, marilah kita telusuri lebih jauh tentang beberapa spesies hewan berciri fisik keras sehingga wawasan Anda akan menjadi semakin luas!

1. Kura-kura

Dilansir
Zoo Atlanta,
Bagian eksterior yang kuat milik kura-kura terletak di cangkarmannya. Kekekaran ini memberikan beberapa manfaat penting; selain menjadi lapisan perlindungan alami, cangkram juga bermanfaat dalam proses penyamaran dan mendukung mobilitas mereka saat berenang agar lebih gesit. Lebih dari itu, setiap jenis kura-kura punya desain unik pada cangkrangnya: bisa melengkung ke atas, rata, atau bahkan bergelombang tajam.

Cangkang kura-kura pada dasarnya berkembangan dari tulang rusuk yang membesar. Tambahan pula, lapisan atas cangkang kura-kura merupakan keratin, yakni bahan serupa dengan yang menyusun kukuh dan rambut manusia. Oleh karena itu, cangkang kura-kura juga dilengkapi dengan jaringan pembuluh darah dan saraf. Sebab itu, apabila kamu menyinggung atau melukainya di bagian cangkang, kura-kura pasti akan mengalami rasa sakit.

2. Kepiting

Bukan hanya sebagai perlindungan dan pertahanan diri saja, kerapakah yang tebal pada badan kepiting ternyata memiliki fungsi tambahan. Salah satunya adalah membantu dalam mengenali jenis spesies karena banyak kepiting yang memiliki cangkang dengan corak cerah yang unik. Di samping itu, variasi warna dari kerapa tersebut sangat membantu kepiting melakukan penyamaran di berbagai lingkungan seperti hutan kecil, dasar lautan, ataupun wilayah batu karang. Terlebih lagi,
CRAB Biomimicry
Menjabarkan bahwa cangkak kepiting terbentuk dari khitin, yakni rangka keras yang berkembang pada bagian eksternal tubuh binatang tersebut.

3. Ikan arapaima

Dikutip
Sci News,
Ikan arapaima diketahui mempunyai sisik-sisik yang besar, tajam, dan sungguh kokoh serta keras. Keteguhan sisik ini mencapai tingkat kekerasan sehingga menjadi salah satu materi paling tangguh dalam habitat liar. Akibat ketangguhan ini, sisik tidak dapat dilalusi apa pun termasuk gigitan binatang ganas, cakar pemangsanya, atau perabot tajam layaknya pisau dan golok. Sebab itu, sifat pelindung dari sisik memberikan perlindungan pada ikan arapaima melawan serangan eksternal dengan efektif.

Arapaima itu sendiri adalah spesies ikan asli dari Amerika Selatan. Ini dikenal pula sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki ukuran raksasa, yaitu dapat mencapai panjang hingga empat meter serta berat sekitar dua ratus kilogram. Dalam habitat alami mereka, ikan ini cukup buas dan dapat memakan ikan, arthropoda, kerangka laut, bahkan mamalia kecil. Menariknya, meskipun besar, agresif, dan bertubuh bersisik tebal, ikan tersebut masih menjadi target buruan bagi penduduk setempat secara rutin.

4. Kelomang

Sebenarnya, kelomang merupakan spesies kepiting. Tapi, berbeda dari kepiting lain, kelomang tak memiliki tubuh atau karapas yang keras dan kuat. Karena hal tersebut, hewan ini harus mencari cangkang hewan lain untuk melindungi tubuhnya. Nah, biasanya cangkang tersebut bisa lebih kuat dan keras dari tubuh kepiting lain.

Tapi karena bukan bagian dari tubuhnya maka kelomang harus berganti cangkang secara rutin. Jika tidak, ia rentan akan ancaman predator dan akhirnya bisa mati. Dilansir
Britannica,
kelomang sering dijumpai di pinggir pantai, area berpasir, atau perairan laut yang dangkal. Ketika merasa terancam, ia akan memasukan dirinya ke dalam cangkang, mirip seperti keong. Tak cuma itu, kelomang juga cukup populer sebagai hewan peliharaan.

5. Kumbang

Bedasarkan pada vertebrata seperti manusia, kumbang sama sekali tak mempunyai tulang. Akan tetapi, meski demikian, tubuhnya masih terbilang kokoh, keras, serta tangguh. Berdasarakan laporan tersebut,
Parks Canada,
Tubuh yang kokoh pada kumbang dapat terwujud karena keberadaan eksoskeleton, yakni cangkang keras di luar tubuh mereka serupa dengan kulit. Eksoskeleton ini tidak hanya kuat tetapi juga cukup lentur, membantu kumbang dalam pergerakan yang gesit dan bebas.

Menggunakan eksoskeletal, badan kumbang dapat dilindungi dari beragam ancaman seperti tabrakan, gesekan, maupun serangan. Tambahan pula, eksoskeleton ini turut bertambah besar dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan si kumbang. Sehingga setiap hari eksoskelet tersebut makin kokoh, padat, serta tebal. Setiap jenis punya desain eksoskeleton unik; beberapa rata, licin, hingga beralih jarum bulu tajam.

ternyata, adanya badan keras memberi manfaat tertentu pada bermacam-macam spesies binatang. Coba bayangkan, badan keras ini dapat membantu perlindungan serta dipakai dalam pengenalan antar sejenisnya. Maka dari itu, boleh dikatakan bahwa memiliki badan keras adalah suatu karakteristik unik yang tidak di miliki oleh seluruh tipe hewani. Faktanya, hanya segelintir makhluk hidup saja misalnya kura-kura, kepiting, kelabang, ikan arapaima, dan belalang, yang mempunyai sifat tersebut.